The Baby Raising A Devil Chapter 4 Part 2



“Le Blaine.”

Duke memanggil namaku. ‘Kau tahu namaku?’ sangat malunya aku hingga aku hanya berkedip. Duke memiliki cerita terkenal kalau dia tidak mengingat nama Mina yang telah ada di Istana selama lebih dari 3 bulan. ‘Tapi itu bukan karena tertarik.’ Duke berbicara padaku lagi.

“Kenapa? Kemarilah.”

Semua orang didalam ruangan  menyadariku. Aku agak gugup dan menyandar keluar sedikit.

“Pa kamu kan hajar akyu? (Apa kamu akan menghajarku?)”

“aku tak pernah mengajarmu.”

‘kamu menghajarku dengan kata-katamu. Dengan kata-kata.’ Ketika aku melihatnya dengan tatapan penuh curiga, dia mengeluarkan sesuatu. Itu adalah lollipop.

“Masih banyak lagi disana.”

“.....”

Akupun berlari ke arahnya dan memeluknya. Entah bagaiman, seperti ada seringai arogan yang menggantung dimulutnya. Ya, itu akan menjadi kejutan untuk anak kecil yang dikirim Ibu Ratu yang menyelinap pada malam hari. Dia juga yang mengatakan rahasia Istana Kerajaan dan Perintahnya. ‘Berapa ya permen yang dimiliki? Diakan kaya mungkin sepuluh.’

Dia memelukku dan berjalan meyusuri Istana. Setiap kalu mereka menghadapku, mereka membuka mulut lebar-lebar dan menjatuhkan pena dan sapu lidinya. Itu adalah reaksi normal bagiku, padahal aku sendiri salah satu diantara orang yang ikut dengan Duke. Tepat di depan pintu Duke berhenti berjalan dan kemudian menurunkanku. ‘Pasti ada permen disini.’ Akupun membuka pintu dengan penuh semangat dan langsung masuk. Matakupun kaku dan kemudian berkedip, akupu menelan air liur kering ketika aku melihat permen yang begitu banyak hingga memenuhi ruangan. Akupun menoleh ke Duke.

‘Dapatkah aku memakan semuanya?’ ketika aku melihat Duke dengan tatapan seperti itu, Dukepun berkata dengan suara kering.

“Makan semaumu.”

‘Ya Tuhan!’ Akupun berlari menuju tumpukan permen itu. Banyaknya permen warna-warni ini memenuhi ruangan dapat digunakan untuk berenang. Terkadang diantara permen itu ada kotak coklat dan marsmallow, akupun merobek pembungkus warna emas mengkilap yang membungkus itu dan lalu memakannya.

‘..... sangat enak!’ Dukepun mengerutkan dahinya setelah dia terkejut untuk beberapa saat ketika melihatku seperti itu. Aku tak punya waktu untuk memikirkan hal seperti itu. Apa orang kaya dapat makan yang enak seperti ini setiap hari ya? Gumpalan yang memiliki rasa manis dan asam ini meleleh di mulutmu dan sirup buah yang didalamnya datang di ujung lidahmu. Aku memakan itu dengan rakus. Setiap kali aku mengunyahnya, pipiku bergoyang dalam genggamanku. Aku secepat mungkin menghabiskan satu permen kemudian mengambil permen yang lain, dan kali ini adalah permen tongkat. Aku mencoba menaruhnya di dalam mulutku ketika aku merasakan ada suatu tatapan aneh dan akupun menjadi ragu-ragu. Kemudian aku menoleh ke arah Duke. ‘Bila kamu memakan semua itu sendirian, kamu akan terlihat menjijikan.’ Tidakkah kamu sadar ketika kamu menjadi gelandangan, bahkan satu makanan harus dibagi dan kasih sayang akan terbentuk. Jadi aku menyisipkan sebuah permen untuk dirinya.

“Aku kan beli kamu cuka. (aku akan beri kamu juga.)”

Dia menatapku dengan  tatapan yang aneh dan mempersempit pertanyaannya.

“Kenapa?”

Akupun mendengus dan perlahan dia membuka mulutya.

“Kau terlihat aneh.”

“......”

Aku merasa pipiku akan meledak. ‘Aku ingin menghajarmu dengan permen ini, dan berpura-pura itu adalah kesalahan.’ Aku berpikiran seperti itu, tapi aku teringat dengan tujuanku dan kemudian menenangkan diriku.

‘Aku benar-benar membutuhkan pertolongan orang jahat ini bila aku tak mau mati dengan cara yang menyedihkan seperti kehiduapanku sebelumnya.’ Aku ingin membangun hubungan yang baik, walaupun aku memang bodoh waktu itu dan hasilnyapun tak bagus. Kali ini aku memiliki pengalaman, aku berpikir seperti itu. Akupun melompat ke pelukan Duke.

“Dyuke, telima kacih ntuk ermennya. (Duke terima kasih untuk permennya.)”

Dukepun terkejut ketika aku berkata seperti itu, lalu dia tertawa setelahnya.



Previus Chapter | TOC | Next Chapter

Komentar