Aku melihat...
*Tangan yang setebal daun maple.[TN: tangan yang lembut]
*Lengan yang melewati paulownia seperti sosis
frankfurter.[TN: gemuk, tebal atau lengan yang chubby]
Pipi yang ringan yang menonjol keluar. Wajah bayi yang
terlihat polos.
Aku melihat diriku di cermin beberapa kali, pada anak kecil
yang gendut, yang baru berumur empat tahun.
Sekali lagi, aku
kembali sekali lagi, dan aku hidup dengan kehidapan yang sama lagi.
Aku seharusnya jadi cacat!
***
Namaku Le Blaine. Dari sejak awal hidupku tidak berantakan.
Itu sebenarnya adalah hal yang paling menguntungkan untukku untuk menjadi “Anak
Takdir” karena aku adalah yatim piatu, dan aku adalah satu-satunya anak yang
lahir pada tanggal 29 Februari untuk memeliki kekuatan besar.
Untuk panggilan yang luar biasa yang dinamakan “Anak
Takdir”, sang Ibu Ratu mengangkatku sebagai anak adopsi untuk menjadi bagian
dari keluarga bangsawan. Hanya duduk di pangkuan Ibu Ratu dan memilih satu dari
gambar yang dia miliki, aku akan menjadi dari keluarga yang aku pilih. Ada tiga
pilihan:
1.
Duke Amity, seorang prajurit yang membela
keadilan untuk mempertahankan perintah dari kerajaan.
2.
Duke Valois dari keluarga Deeply Walled, yang
memproduksi 1000 pelajar.
3.
Dia yang mempunyai kekuatan militer yang hebat
dan barang-barang. Tetapi,”Duke Dubble” adalah penjahat dari penjahat.
Keluarga yang aku pilih pada kehidupan pertam adalah Duke
Amity. Walaupun aku memilihnya tanpa mengetahui apapun, Duke Amity adalah ayah
yang layak. Sehati-hatinya, adil dan rasional orang, aku menghargai dan
mengikuti ayah baru. Aku memeliki kehidupan yang damai, sampai...
Sampai Mina, “Anak Takdir” yang sesungguhnya tiba di dunia
ini.”Ya, aku adalah sebenarnya “Anak Takdir” yang palsu yang salah mengerti
kepercayaan.”
Mina adalah “Anak Takdir” yang sempurna, tidak sepertiku
yang harus berlatih tiga hingga empat jam sehari, tapi gagal untuk menunjukkan
kekuatan yang luar biasa secara sempurna.
Itu saja? Terang bagai matahari, dia dicintai semua orang.
Bahkan Duke Amity, ayah yang mengadopsiku. Dia sepertinya mencampurkan keduanya
hingga ke titik bahwa cinta pertama ayahnya mungkin melahirkan putri antara dua
orang dengan tingkatan yang berbeda. Ayahku dan Mina saling menarik perhatian
satu sama lain seperti takdir. Akhirnya, dengan bantuan Vatikan, Mina menjadi
putri kedua ayah.
Dan aku... ketika upacara penyegelan arwah jahat, aku
menjadi tumbal untuk Mina. Aku sangat senang ketika aku menemukan bahwa aku
kembali lagi...
Di kehidupan kedua, aku memilih kesempatan hidup baru yang
diberikan oleh Tuhan. Dan suatu hari, aku di hajar habis-habisan oleh Duke
Valois. Dia sebenarnya adalah orang yang jahat, aku di mandikan dan di dandani
hanya ketika aku pergi ke istana kerajaan dengan tangan yang ditutupi. Pada hari
akhir hidup keduaku. Disaat aku dihajar, kepalaku membentur sudut meja, tapi
ketika aku membuka mata, aku kembali lagi.
Pada kehidupan ketiga, aku melarikan diri. Tapi apa yang
bisa kamu lakukan dengan tubuh bayi? Aku menjadi gelandangan dan mati kelaparan
dengan menderita. Jadi aku sadar setelah ketiga putaran *kembali [TN: kembali
ke masa lalu] dan hari ini merupakan putaran keempatku. Ya, ada yang salah ini. Jadi ayo mengasingkan diri. Aku pikir seperti
itu, dan pintu terbuka lebar, dan wanita tua dengan pakaian yang mewah masuk. Dia
duduk dan menaruhku dipangkuannya dan memenrintahku. Secepatnya, pelayan
membawakan tiga gambar dengan satu tangan,”Sekarang waktunya untuk memilih ayahmu.”
Dia tertawa secara ramah, tapi aku tahu.
Bahwa kenyataannya aku adalah palsu. Ibu Ratu mengelus
rambutku, mengelus gambarku untuk melihat sebarapa dinginnya itu. Ayolah, aku adalah anak takdir, aku akan
membuat pilihan. Aku melihat tiga gambar dan panasku mulai meluncak dan aku
mengusap mataku dengan kepalan tanganku. Dan seketika aku mengambil nafas. Tenanglah. Aku butuh tempat juga.
Dan juga, aku tidak bisa hidup dan mati menjadi gelandangan
seperti kehidupan sebelumnya. Sebuah keluarga yang mampu hidup di tempat
gelandangan sampai mereka diasingkan atau hidup dengan tenang tanpa khawatir,
aku memilih keluarga yang seperti itu.”Jadi kali ini-‘ “Oh, Ya Tuhan.” Pelayanku
dan Ibu Ratu melihat gambar yang aku pilih.
Komentar
Posting Komentar