The Baby Raising A Devil Chapter 1 Part 2


“Ini dikirim kepadaku untuk dimakan seperti memakan kacang?” aku memilih Duke Dubbled, penjahat seluruh dunia. ’Sebenarnya kehidupan pertamaku merupakan gambaran kosong. Aku terheran bila kehidupanku akan menjadi kosong lagi, tapi kenapa ada pilihan lain yang sangat buruk.’ Letnan pria itu berdiri tepat disampingku.

Dia menjawab dengan nada yang susah, ”Ibu Ratu memerintahkan dirimu untuk membesarkan anak ini.” Duke Dubbled yang menyentuh dagu kurusnya dengan jari panjangnya, menyebabkan kekacauan, “Aku mengidap kepikunan.” Kemudian menyatakan tanpa keraguan, “Bawa dia kembali.”

“Tapi tuan, ini adalah kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Gereja, dengan perintah Ibu Ratu. Bukankah akan menjadi lebih rumit bila menolaknya?” Sang Letnan sangat antusias untuk membujuknya, tapi aku menggelengkan kepala di benakku. Tidak Letnan, kamu salah. Padahal aku sebenarnya bukan 20 tahun, tapi aku sudah menjalani kehidupanku sebanyak 4 kali. Ancaman Ibu Ratu dan Vsatikan tidak berhasil. Tapi itu adalah masalh untukku.

Setelah tumbuh untuk beberapa aspek, disini adalah satu-satunya tempat dimana aku bisa melarikan diri. Amity, orang yang lebih mementingkan pribadinya sendiri, Valois, orang yang berpikir harga diri adalah kehidupan, tidak akan memberikan “Anak Takdir” yang dikirimkan oleh Ibu Ratu kesempatan untuk kabur. Pria ini yang yang tidak tertarik padaku adalah sempurna untuk menjadi ayah baruku. Hanya ada satu cara. Aku menepuk celana Letnan dengan kedua tanganku.

“Terima kasih Mutonbo Tageum untuk pertengkarannya..(pada 7 Desember akan diadakan audit pajak tanpa diumumkan)” pandangan kedua pria langsung tertuju padaku. “Ya?” Sang Letnan sepertinya tidak mampu mengerti apa yang aku katakan. Itu hanyalah ekspresi yang memalukan oleh omongan yang tak jelas seketika. Rasanya aku ingin memukul detak jantungku.. Oh, tubuh kecil ini. Ini sangatlah sulit untuk berbicara, tapi aku kembali lagi.

Ini belum lama ketika aku melakukan silat lidah. Ini adalah nomer yang aneh. Aku melihatnya dengan jelas ketika kehidupanku sebelumnya. Musim dingin ini, Dumble Red akan menjadi target oleh audit pajak yang tidak diumumkan. Tentu saja, Duke Dubled sang penghindar pajak akan membayar dengan jumlah yang cukup banyak. *Sang Merak [TN: orang yang menyukai kemewahan] hanya memiliki tiga putra, jadi mungkin dia mengerti. Orang-orang yang susah akibat ucapanku yang susah sudah terbiasa dan mengerti jelas.

Tetapi, akupun akhirnya menyerah. Pria berdarah dingin sepertinya tidak akan membesarkanku dengan dirinya sendiri. Tak pahamkah kamu? Aku berharap aku bisa menulis apapun. Tapi aku tak bisa memegang pena dengan benar ketika aku masih bocah kecil-Ugh! Dalam sekejap mata Duke Dumble Red memelukku. Aku dapat merasakan tatapan tajamnya didepanku, jadi aku penasaran apakah aku bisa merasakan mati rasa, “Apakah ada audit pajak yang tak diumumkan pada tanggal 7 Desember? Bagaimana kamu mendapatkannya?” Ini adalah perasaan yang aneh, tapi tak jadi masalah. Aku berpura-pura menjadi se-naive mungkin, jaga-jaga dia merasa jijik kepadaku, “Ugh yeah, kamu harus menjadi tidak maju duluan olehku (yeah yeah, aku bilang itu rahasia).”

Duke Dubbled Red melihat sekitar Letnan. Wakil petugas yang sedikit malu setelah melihat kami, menjawab setelah menata wajahnya,”ya”

“Sampai mana buku-buku sudah ditata?”

“Kamu percaya dengan omongan bacah umur empat tahun?”

“Kamu seharusnya tidak percaya dengan bocah umur empat tahun yang membeli potongan pajak untuk yang tidak ada.”

“Aku akan mengeceknya sekarang.”

Setelah menjawab, sang Letnan kemudian bergegas berlari ke ruangan. Sang Merak dan aku yang tertinggal diruangan melihat satu sama lain. Ini benar-benar menyeramkan... Aku penasaran bahwa tampilan ini, kekayaan ini, kekuatan ini, membuat dia kehilangan istrinya, tapi aku tebak pasti yang itu... Pasti sulit untuk wanita untuk mendekat karena itu menyeramkan.

Dia berjalan dengan cepat, memegang tali dan menariknya.

Belum lama, seorang wanita muda dengan pakaian pelayan masuk. Sang Duke menyandar sengaja kepadaku dan berkata, “Kamu bau amis seperti ikan.”

“Dapatkah aku membantu memandikan bayimu?”

“Ya.”

Wanita itu kemudian membungkuk sambil memegangku, kemudian aku memegang leher wanita itu dan kami kemudian meninggalkan ruangan.



Previus Chapter | TOC | Next Chapter

Komentar