“Ini dikirim kepadaku untuk dimakan seperti memakan kacang?”
aku memilih Duke Dubbled, penjahat seluruh dunia. ’Sebenarnya kehidupan
pertamaku merupakan gambaran kosong. Aku terheran bila kehidupanku akan menjadi
kosong lagi, tapi kenapa ada pilihan lain yang sangat buruk.’ Letnan pria itu
berdiri tepat disampingku.
Dia menjawab dengan nada yang susah, ”Ibu Ratu memerintahkan
dirimu untuk membesarkan anak ini.” Duke Dubbled yang menyentuh dagu kurusnya
dengan jari panjangnya, menyebabkan kekacauan, “Aku mengidap kepikunan.” Kemudian
menyatakan tanpa keraguan, “Bawa dia kembali.”
“Tapi tuan, ini adalah kesempatan untuk memperbaiki hubungan
dengan Gereja, dengan perintah Ibu Ratu. Bukankah akan menjadi lebih rumit bila
menolaknya?” Sang Letnan sangat antusias untuk membujuknya, tapi aku menggelengkan
kepala di benakku. Tidak Letnan, kamu
salah. Padahal aku sebenarnya bukan 20 tahun, tapi aku sudah menjalani
kehidupanku sebanyak 4 kali. Ancaman Ibu Ratu dan Vsatikan tidak berhasil. Tapi
itu adalah masalh untukku.
Setelah tumbuh untuk beberapa aspek, disini adalah
satu-satunya tempat dimana aku bisa melarikan diri. Amity, orang yang lebih
mementingkan pribadinya sendiri, Valois, orang yang berpikir harga diri adalah
kehidupan, tidak akan memberikan “Anak Takdir” yang dikirimkan oleh Ibu Ratu
kesempatan untuk kabur. Pria ini yang yang tidak tertarik padaku adalah
sempurna untuk menjadi ayah baruku. Hanya
ada satu cara. Aku menepuk celana Letnan dengan kedua tanganku.
“Terima kasih Mutonbo Tageum untuk pertengkarannya..(pada 7
Desember akan diadakan audit pajak tanpa diumumkan)” pandangan kedua pria langsung tertuju
padaku. “Ya?” Sang Letnan sepertinya tidak mampu mengerti apa yang aku katakan.
Itu hanyalah ekspresi yang memalukan oleh omongan yang tak jelas seketika. Rasanya
aku ingin memukul detak jantungku.. Oh,
tubuh kecil ini. Ini sangatlah sulit untuk berbicara, tapi aku kembali
lagi.
Ini belum lama ketika aku melakukan silat lidah. Ini adalah
nomer yang aneh. Aku melihatnya dengan jelas ketika kehidupanku sebelumnya. Musim
dingin ini, Dumble Red akan menjadi target oleh audit pajak yang tidak
diumumkan. Tentu saja, Duke Dubled sang penghindar pajak akan membayar dengan
jumlah yang cukup banyak. *Sang Merak [TN: orang yang menyukai kemewahan] hanya
memiliki tiga putra, jadi mungkin dia mengerti. Orang-orang yang susah akibat
ucapanku yang susah sudah terbiasa dan mengerti jelas.
Tetapi, akupun akhirnya menyerah. Pria berdarah dingin
sepertinya tidak akan membesarkanku dengan dirinya sendiri. Tak pahamkah kamu? Aku berharap aku bisa menulis apapun. Tapi aku
tak bisa memegang pena dengan benar ketika aku masih bocah kecil-Ugh! Dalam sekejap
mata Duke Dumble Red memelukku. Aku dapat merasakan tatapan tajamnya didepanku,
jadi aku penasaran apakah aku bisa merasakan mati rasa, “Apakah ada audit pajak
yang tak diumumkan pada tanggal 7 Desember? Bagaimana kamu mendapatkannya?” Ini
adalah perasaan yang aneh, tapi tak jadi masalah. Aku berpura-pura menjadi
se-naive mungkin, jaga-jaga dia merasa jijik kepadaku, “Ugh yeah, kamu harus
menjadi tidak maju duluan olehku (yeah yeah, aku bilang itu rahasia).”
Duke Dubbled Red melihat sekitar Letnan. Wakil petugas yang
sedikit malu setelah melihat kami, menjawab setelah menata wajahnya,”ya”
“Sampai mana buku-buku sudah ditata?”
“Kamu percaya dengan omongan bacah umur empat tahun?”
“Kamu seharusnya tidak percaya dengan bocah umur empat tahun
yang membeli potongan pajak untuk yang tidak ada.”
“Aku akan mengeceknya sekarang.”
Setelah menjawab, sang Letnan kemudian bergegas berlari ke
ruangan. Sang Merak dan aku yang tertinggal diruangan melihat satu sama lain. Ini benar-benar menyeramkan... Aku penasaran
bahwa tampilan ini, kekayaan ini, kekuatan ini, membuat dia kehilangan istrinya,
tapi aku tebak pasti yang itu... Pasti sulit untuk wanita untuk mendekat karena
itu menyeramkan.
Dia berjalan dengan cepat, memegang tali dan menariknya.
Belum lama, seorang wanita muda dengan pakaian pelayan
masuk. Sang Duke menyandar sengaja kepadaku dan berkata, “Kamu bau amis seperti
ikan.”
“Dapatkah aku membantu memandikan bayimu?”
“Ya.”
Wanita itu kemudian membungkuk sambil memegangku, kemudian aku memegang leher wanita itu dan kami kemudian meninggalkan ruangan.
Komentar
Posting Komentar