Wanita yang membawaku ke kamar mandi tersenyum dan
berhati-hati mencopoti bajuku yang tidak nyaman.
“Panggil aku Lea, nona muda.”
“Ya.”
“Mulai sekarang, kita akan bersenang-senang di air hangat. Apa
kamu menantikannya?”
“Ya.”
“Ah, hebat.”
Lea mengelus punggungku seakan aku lucu dan menerima air. Seketika
setelah pelayan masuk dan aku mulai mandi penuhku. Ini terasa sangat nyaman
karena mereka membersihkannya untukku saat aku duduk di air hangat.
Ini sangat sulir untuk menahan diri dari sentuhan buih
sabun. ‘Kamu harus menahan dirimu.’ Anak nakal itu dibenci. Aku tahu bantuan
pelayan adalah sangat penting untuk anak kecil yang hidupnya dihiraukan oleh
orang tuanya.
Gerakan tangan pelayan itu sangat cepat dan kemampuan yang
hebat. Jadi tidak membutuhkan kerja keras untuk memotong waktu mandi.
‘Duke Dubbled adalah orang jahat, tapi dia bukanlah sampah
seperti Duke Valois.’ Dia tidak menghajarku, bahkan dia memberikan pelayan
kepadaku. Duke Dubbled, yang berada pada orang terfavoritku paling bawah,
sekarang sedikit bertambah. Setelah mandi, Lea mendandaniku dengan baju yang nyaman.
Baju yang diberika pelayan Ibu Ratu sangatlah tidak nyaman untuk dipakai karena
sangat kasar dan besar.
Ketika Lea mengancingkan kancing bajuku, para pelayan saling
berbicara,
“Apakah Tuan benar-benar akan mengadopsinya?”
“Bahkan bila itu adalah perintah Ibu Ratu, dia bukanlah tipe
yang mengikut saja.”
“Tapi dia adalah anak takdir.”
“Tentang itu...,” para pelayang melihat sebentar ke pintu
dan kemudian mulai berbisik.
“Banyak pilihan yang bahwa ini adalah salah perhitungan. Jumlah
kekuatan super yang dimiliki bayi ini sangatlah sedikit.”
Inilah alasan mengapa Duke Valois melakukanku secara kasar. Banyak
orang yang berpikir aku bukanlah anak takdir.
“Ini bukanlah sesuatu yang pantas dibiciarakan didepan bayi.”
Lea memberikan tatapan tajam kepada para pelayan, dan
memberikan aku segelas cangkir.
“Ayo, minumlah,” suara yang manis membuatku sedikit lega. Sangat
berat untuk hidup bila kamu diacuhkan oleh para pelayanmu, seperti yang
dilakukan oleh Duke Valois.
Manis yang menyebar ke seluruh mulut, sangatlah lembut
seperti kapas, dan bau yang pahit masuk kedalam. Lea melihatku meminum coklat
seperti aku itu sangatlah lucu, dan sangat lembut mengusap coklat yang berada
di sekitar mulutku.
“Sekarang maukah kita pergi menemui Tuan?”
Sangat disayangkan aku tak bisa mangambil sisa coklat
didasar cangkir dengan sendok, tapi aku tetap saja mengikuti Lea dengan postur
yang elegan.
‘Kamu harus besikap bagus.’
‘Dibandingkan dengan kehidupanku yang sebelumnya, ini adalah
surga dan aku sangat menyukainya. Dia tidak peduli denganku, dia tidak
membesarkanku dengan tangannya sendiri dan dia memberikan aku segelas penuh
coklat. Ini adalah kondisi terbaik untuk tetap tinggal disini sebelum
diasingkan!’
‘Tapi aku tak berpikir kalau Duke akan mengadopsiku secara
mudah. Dia adalah pria yang dirumorkan berdarah dingin *tanpa darah dan air
mata [TN: super duper kejam]. Dan kelihatannya rumor itu tidaklah salah, aku
tak dapat melepaskannya begitu saja. Aku tak ingin mati setelah dihajar
habis-habisan seperti yang aku alami di Duke Valois. Menjadi gelandanganpun
bukanlah pilihan yang bagus dan mati karena kelaparan.
Komentar
Posting Komentar