The Baby Raising A Devil Chapter 2 Part 2



Ini adalah kantor Duke dimana Lea membawaku. Aku melihat Duke sedang berbicara kepada dua pria yang kelihatannya sebagai petugas. Aku melapas genggaman Lea, aku berlari dan memeluk kaki Duke. Lea kaget, kemudian para petugas menjauhkanku dari Duke. ‘Tapi aku tak ingin mati mengenaskan sekali lagi.’

‘Aku tak ingin kembali, aku akan hanya meminta porsi kecil. Aku tak mau melakukannya ini lagi karena aku ingin dicintai.’’Jadi tolonglah—‘ lalu dia memgang kerah sekitar leherku, meluruskannya dan mengucapkan,

“Jangan ganggu aku,” aku genggam lehernya dan mengusap wajahku pada pipinya, “Dyuke, Cuka (Duke, Suka/ aku suka kamu).”

Sang Duke kemudian terdiam seperti batu.

***

Kerajaan Wigentra, sebuah negeri dengan kekuasaan yang paling luas di dunia. Ini adalah kasus dimana bila kita membagi kekuatan Wigentra secara perspektif sampai jauh ini.

<Pembentukan Gereja.>

<Keluarga Kerajaan.>

<5 Duke.>

Ketiganya membentuk tiga pondasi yang sama kuat, dimana mereka saling mengecek atau menyatukan satu sama lain untuk mencapai kesuksesan kerajaan. Duke Dumble, satu-satunya keluarga yang di dorong keluar dari persatuan 5 Duke, dengan urutan terakhir. Kediaman Dumble memang membanggakan prestasi besarnya.

Lantai batu dengan tanpa ada goresan sama sekali dan kolom heksagonal dengan ukiran yang indah. Memamerkan tempat lilin yang mewah di sepanjang langit-langit. Barang berharga yang dipajang secara rapi di sepanjang dinding. Tower yang tak terhitung dan alami di Barat dan Timur, hutan yang tak berujung mengelilingi utara, dan sebagianya. Tapi Duke Dubbled pemilik istana yang megah itu bukanlah orang yang mudah.

‘Dia tak mau mengadopsiku untuk keimutanku. Untungnya itu bukanlah hal yang gagal. Bahkan bila dia tidak mengadopsiku, dia memberika aku ruangan untuk tinggal sementara.’ Bila aku langsung diusir pergi maka aku akan berakhir di Duke Valois. Aku menutupi mulutku dengan tanganku dan tertawa.

Aku sangat menyukai ruangan yang duberikan Duke Dubbled untukku. Tidak ada namanya waktu untuk bosan karena banyaknya mainan dan teman bermain serta ranjang yang hangat dan empuk. Dan ini sudah sepuluh hari semenjak aku tinggal di istana ini. Aku membayar sewaku secara teratur.

“Apa lagi yang dikatakan oleh ‘Nona Topi’?”

“Ori halkwon is in di old plawtew (Oriharkon is in the old plateau).”

“Oriharkon!”

Para pengikut terkejut dengan berita itu. Aku duduk di pangkuan Duke, menatap Duke yang semangat.

“Ini hebat sekali. Bagaimana kau sangat pintar?”

“Itulah mengapa dia adalah anak takdir.”

Para pengikut itu tertawa bersama-sama. Kesadaranku menusuk diriku sendiri, ‘Yang sebenarnya, itu adalah takdir dari anak takdir. Itu bukanlah seperti aku mampu mengingat kenangan sebelum berinkarnasi sesuka hati.’ Susah untuk melakukan “berpikir orang dewasa” dengan otak yang ,asih belum matang.

Bila aku memikir lebih keras menggunakan cara berpikir orang dewasa dengan tubuh ini, aku lebih memilih antara tidur untuk beberapa hari atau aku merasa sangat lapar. Ketika aku lapar atau mengantuk, aku akan benar-benar menjadi bayi.

Seorang pengikut akan menyentuh kepalaku seakan aku itu imut, aku terkesan dan bersembunyi diantara leher Duke. ‘Ka, aku terkejut! Aku benar-benar terkejut ketika seseorang yang aku tak kenal ingin menyentuh!”

“Bocah, kau sangat pemalu ya.”

Ucap pengikut tua yang tertawa, pengikut yang ingin menyentuhku manarik kembali tangannya.

“ Ini sunguh luar biasa bahwa kamu dapat tetap saling dekat satu-sama lainnya.”

“Kalau bocah yang lain pasti akan kalah dengan kekuatanmu dan langsung menangis.”

“Bisakah kamu menceritakan tempat pemujaan dan keluarga kelarajaan?”

Alasan mengapa aku berbicara di pangkuan Duke karena kekerasan yang dilakukan oleh Duke Valois membuat pandanganku terhadap orang dewasa sangatlah rendah. ‘Sangat aneh bila aku menyimpulkannya seperti itu, karena Duke Dubbled tidak termasuk.

“Turunlah dan duduk,” ucap Duke. Akupun menjawabnya dan duduk dipangkuannya lagi.



Previus Chapter | TOC | Next Chapter

Komentar